Kamis, 01 Desember 2011

Budayakan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat

PRILAKU Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan salah satu strategi yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan Millenium 2015 melalui rumusan visi dan misi Indonesia Sehat, sebagaimana yang dicita-citakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menyongsong Milenium Development Goals (MDGs).

"Health is not everything, but without health everything is nothing". Kesehatan memang bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti. Setiap individu mempunyai hak untuk hidup sehat, kondisi yang sehat hanya dapat dicapai dengan kemauan dan keinginan yang tinggi untuk sehat serta merubah prilaku tidak sehat menjadi prilaku hidup sehat.

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. PHBS di rumah tangga/keluarga, institusi kesehatan, tempat-tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang.

Agar tercapai kehidupan yang sehat didalam masyarakat maka PHBS harus ditanamkan sejak dini dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga yang sehat adalah keluarga yang memiliki keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial dan memungkinkan setiap anggota keluarga hidup produktif secara aktif dan ekonomis serta mampu memelihara kesehatan lingkungan.

Pada dasarnya PHBS bukan slogan baru, kebijakan nasional promosi kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat telah dimulai sejak tahun 2010. Dalam hal ini peran petugas kesehatan dalam melakukan sosialisasi PHBS melalui kegiatan promosi kesehatan secara signifikan telah menunjukkan kinerja yang baik hal ini dapat dilihat dengan telah diperkenalkan PHBS di sekolah-sekolah dasar hingga sekolah tingkat atas. Bahkan telah meningkatnya sekolah yang telah melaksanakan PHBS di kabupaten maupun kota sehingga meningkatkan kesadaran anak sekolah untuk melaksanakan PHBS.

Sayangnya kita hampir lupa bahwa sasaran PHBS kepada keluarga belum banyak disebarluaskan pada tiap-tiap rumah tangga khususnya masyarakat pedesaan. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya masyarakat yang belum melaksanakan PHBS di rumah, tahun 2010 hanya 32,44 persen keluarga dalam satu Kecamatan yang telah melaksanakan PHBS.

Keadaan ini bukan dikarenakan rendahnya pendidikan anggota keluarga, akan tetapi tidak adanya pemahaman tentang penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Untuk itu sosialisasi PHBS perlu dilakukan pada tiap-tiap keluarga melalui satuan kerja perangkat desa bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat.

Pada saat pelaksanaan kegiatan pos yandu petugas kesehatan dan kader kesehatan dapat mensosialisasikannya karena hal ini merupakan salah satu bentuk komunikasi secara langsung kepada masyarakat. Cara lain dalam berkomunikasi secara verbal dengan masyarakat untuk menyampaikan pesan PHBS dengan menggunakan media seperti memasang slogan, media papan (billboard), ataupun spanduk 10 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di kantor desa atau kelurahan serta di tempat-tempat umum.

Prilaku hidup bersih dan sehat merupakan langkah yang tepat untuk menciptakan keluarga sehat, masyarakat sehat dan Bangsa yang sehat pula. Karena bangsa yang sehat merupakan modal utama pembangunan suatu bangsa. Kesehatan merupakan investasi setiap individu, masyarakat sehat akan menjadi asset bagi suatu negara untuk maju dan berkembang.

Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan kemauan untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup bersih serta menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga. Jika kebiasan yang baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit melakukannya, karena sesuatu yang dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa kesehatan merupakan suatu "kebutuhan", sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya dan melakukannya.

Sepuluh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam keluarga/rumah tangga antara lain:

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan pasca persalinan dan mencegah infeksi neonatus.

2. Memberi Asi esklusif

Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita, memberikan Asi ekslusif tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi namun bermanfaat juga bagi ibu. Ibu yang menyusui 20 persen terhindar dari resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim.

3. Menimbang balita setiap bulan.

Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk dilakukan penimbangan. Menimbang berat badan merupakan parameter untuk menentukan status gizi balita, dengan melakukan penimbangan setiap bulan dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika terdapat indikasi kekurangan gizi.

4. Menggunakan air bersih

Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika kondisi air yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang digunakan diolah terlebih dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan saringan sederhana.

5. Mencuci tangan dengan air dan sabun.

Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika akan mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah perpindahan kuman dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh berbagai bakteri penyebab infeksi antara lain hepatitis B, HIV/AIDS.

6. Menggunakan jamban sehat.

Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks antara lain tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis dan sebagainya. Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan, minuman, sumber air, tanah dan sebagainya.

7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.

Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air minimal seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan ini merupakan cara memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah. Karena nyamuk demam berdarah bertelur di tempat genangan/penampungan air jernih bukan air got atau sejenisnya.

8. Makan buah dan sayur setiap hari.

Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah didapatkan. Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi dapat terpenuhi.

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.

Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan meningkatkan kekuatan otot dan menyehatkan badan.

10. Tidak merokok didalam rumah.

Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang disekelilingnya, untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.

Mudah bukan untuk menerapkan Sepuluh kriteria hidup bersih dan sehat dalam keluarga? Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dari tingkat desa hingga nasional, semoga harapan kita untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan mandiri dapat dicapai. Mari kita berbuat lokal, berdampak global!